Powered By Blogger

Rabu, 23 Maret 2011

sajak hati 3...... »- (¯'v'¯)-» @};--

andai malam ini bisa
menghuraikan rasa resah
biarlah ia hilang
ditelan malam andai esok siang
mentari datang
berilah aku sinar
untuk ku isi
detik yang berlalu
dengan kesyukuran andai malam ini bisa
menghuraikan rasa resah
biarlah ia hilang
ditelan malam andai esok siang
mentari datang
berilah aku sinar
untuk ku isi
detik yang berlalu
dengan kesyukuran

kenangan demi kenangan
bersamamu dulu
mengusik resah jiwaku
mampukah aku
menghapus semua cerita itu
mampukah aku mengusir detik seindah
musim bunga berkembangan di
taman.....
sekuntum mawar merah
yang subur indah
dan air sungai yang mengalir disitu ku lihat
terukir wajah mu
dan tertulis
sebuah nostalgia yang lalu
tidak mudah untuk ku lupakan
dan masih ku simpan erat.........

rindumu gemersik
meredah ditepi telingaku
membisikan mesra
aku disini berharap
rungsingmu segera sembuh
supaya esok memancarkan senyuman saat pertama kali ku melihatmu
jantungku mulai berdegup
kencang
sejak saat itu
malam-malamku penuh mimpi
tentangmu setiap kali bersamamu
serasa ku terbang melayang
anganku membawamu turut
serta
menghadapi ribuan bintang di
langit

terima kasih
atas selembar lukisan
yang kau sapukan di lembaran
kanvas
atas sebaris puisi
yang kau baitkan di potongan kertas
atas sesyair lagu
yang kau nyanyikan di pentas
atas
saat hari mulai berlalu
melayangku ke masa yang lalu kan selalu ada di benak ku
disini mesramu berkumandang
kau menatapku dengan jelingan
melalui tatapan matamu yang
sayu.........

dahaga kasih padamu
tiada akhirnya
dalam kepekatan malam
kaulah bintang
ku gapai jatuh
untukmu sentuh namun bagiku hadirmu
seminit menjadi penawar bila nanti ku sentuh
tentu riang terukir
diwajahmu laksana purnama
senyum melerik
mencairkan beku hatiku
tapi bilakah

percayalah
detik itu akan tiba jua
bulan jadi saksi
pertemuan dua hati
mengisi permintaan hati...
terima kasih atas selembar lukisan
yang kau sapukan di lembaran
kanvas
atas sebaris puisi
yang kau baitkan di potongan
kertas atas sesyair lagu
yang kau nyanyikan di pentas
atas sekuntum bunga
yang kau mekarkan di taman
atas segeliat rasa
yang kau sandingkan di hati sebentuk kenangan
yang kau tinggalkan di benak
malam
diranjang gundah
berbantal resah
berselimut gelisah harapanku
kesejahteraan untuk mu........

dalam rindu
pasti ada bayangan
tapi bayangan yang nya samar
dalam kasih......
pasti ada ria....
namun keriaan nya terbatas mengapa ke kita di ketemukan?
dalam keresahan
dalam kedukaan dan kerinduan
di mana mana
namun......
keceriaan mu...terhilang rasa rindu
meski pun cuma secebis untuk
sebuah penantian
yang jauh..... secubit rindu jadi seribu sendu
lidah bak seabad kelu
cinta tulus lecur dicarik sembilu
hati sakit kian pedih dipahat
rindu selembut bayu
kau menyapa hatiku
dari mana gerangan suara2 itu
dekatkanlah bisikan mu......... pada sinar mu
yang mengamit sejuta rasa
adalah rasa syahdu
yang memaut kerinduan
dan ingatan
pada setiap madahmu apakah ini mimpi
pada bebayang
aku tersenyum sendiri
kerinduan yang diwajahmu ku terlihat
rindu mencengkam rasa
pada dia yang kau kasih
apakah dia mengerti
dapatkah dia mendengar suara2
mu dalam bicara malam
yang tak kunjung padam....... menyerbu rindu
seakan pedang terhayun laju
sejurus mencantas memenggal
waktu
tanpa percikan darah
aku kaku terpaku satu pengharapan
ke titian syahdu
dalam sebuah penantian

Ingin kubicarakan
tentang bicara semalam
yang kau ungkit-ungkitkan
pada janji dan perasaan
walaupun di taman hati ini
masih berkembang mewangi Sejak akhir-akhir ini
bicaramu ternyata songsang
meragui perasaan
meragui kesetiaan
dengan seribu alasan engkau simpanlah
segala syak wasangka
terhadap diriku
dan...
pintaku lagi
hulurkan secebis kedamaian agar aku tak bisa
menanti dan terus menanti

copas page : sajak3.blogdrive.com/comments?id=98

Tidak ada komentar: