Powered By Blogger

Selasa, 18 Januari 2011

Islam dan Syarat "Laa Ilaaha Illallaah"

Segala puji bagi Allahl, shalawat dan salam semoga tercurahkan atas Rasulullah n, para sahabatnya, dan orang yang selalu setia kepadanya. Ketahuilah wahai saudaraku se-Islam –semoga Allah selalu merahmati kami dan anda– bahwa tiga prinsip pokok yang harus dipelajari oleh setiap muslim dan muslimah adalah: Seorang hamba harus mengenal Tuhannya, Agamanya, dan Nabinya yaitu Muhammad n. Tuhan kita : Dia-lah Allah yang mendidik/mengatur kita, mengatur sekalian alam dengan karunia nikmat-Nya dan Dia-lah sembahan kita … kita tidak memiliki sesembahan selain Dia l. Agama kita : Adalah Islam, yaitu berserah diri kepada Allah dengan mengesakan-Nya, dan tunduk serta patuh kepada- Nya, serta berlepas diri dari kesyirikan dan ahlinya. Nabi kita : Ialah Muhammad ibnu Abdillah ibnu Abdil Muththolib bin Hasyim, dan Hasyim adalah dari suku Quraisy, dan Quraisy adalah bangsa Arab, dan Arab adalah dari anak keturunan Ismail bin Ibrahim e. Prinsip pokok agama ini dan sendinya ada dua perkara : Pertama : Memerintahkan beribadah hanya kepada Allah
semata dengan tiada sekutu
bagi-Nya dan komitmen serta
loyal kepada-Nya, dan
mengkafirkan orang yang
meninggalkan-Nya. Kedua : Waspada terhadap bentuk kesyirikan dalam
beribadah kepada Allah,
bersikeras dalam hal itu dan
memusuhinya. SYARAT-SYARAT ال هلإ الإ هللا 1. AL ILMU (MENGETAHUI) : Dalam arti kata menafikan dan
menetapkan (maksudnya:
menafikan atau meniadakan
segala bentuk ketuhanan selain
Allah, kemudian menetapkan
hanya Allah-lah yang berhak menjadi Tuhan dan sesembahan,
pent). Dimana hati ini mengetahui
apa yang diucapkan oleh lidah.
Allah l berfirman: ( ْمَلْعاَف ُهَّنأ َهَلإآل ُهللاَّالإ ) “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tiada sesembahan (yang haq) selain Allah”. (QS.47:19). ( َّالإ نَم َدِهَش ِّقَحْلاِب ْمُهَو َنوُمَلْعَي ) “Akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa`at ialah) orang yang mengakui yang haq (tauhid) dan mereka meyakini(nya)”. (QS. 43 : 86). Rasulullah n bersabda : "Barangsiapa meninggal dunia
dan dia mengetahui bahwa tidak
ada sembahan (yang haq) selain
Allah maka dia masuk surga." )HR.
Muslim) Maknanya adalah : tiada Tuhan
yang berhak disembah kecuali
Allah. Dan ibadah itu ialah semua
apa yang disukai Allah dan
diridhai-Nya, dari ucapan dan
perbuatan yang nampak dan yang tersembunyi. 2. AL YAQIN (KEYAKINAN) : Yaitu mengetahui-Nya dengan
sempurna yang menafikan
keraguan dan
kesyakwasangkaan. Allah l
berfirman: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu hanyalah orang-
orang yang beriman kepada
Allah, dan Rasul-Nya kemudian
mereka tidak ragu, dan mereka
berjihad dengan harta dan diri
mereka di jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar”. (QS. Al Hujarat : 15). Dan Rasulullah n bersabda: ((Aku bersaksi bahwa tiada
sesembahan selain Allah, dan Aku
adalah utusan Allah, tiada
seorang hambapun menemui Allah
(meninggal) dengan membawa
dua kalimat syahadat tanpa syak (keraguan) melainkan ia masuk
surga)).) HR. Muslim) 3. AL IKHLASH (KEIKHLASAN) : Yang menafikan kesyirikan. Allah l
berfirman : ( َالأ ِهَّلِل ُنيِّدلا ُصِلاَخْلا ) “Ingatlah hanya kepunyaan Allah- lah agama yang bersih (dari syirik).” (QS. 39: 3) ( آَمَو آْوُرِمأ َّالإ َهللااْوُدُبْعَيِل َنْيِصِلْخُم ُهَل َنْيِّدلا َءآَفَنُح ) “Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada- Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus.” (QS.98: 5). Rasulullah n bersabda: ((Manusia yang paling berbahagia
dengan syafa`atku di hari kiamat
ialah orang yang mengucapkan :
“Laa Ilaaha Illallah” (Tiada Tuhan yang berhak disembah
melainkan Allah) dengan penuh
keikhlasan dari hatinya)). (HR.
Bukhari) 4. AL MAHABBAH (KECINTAAN) : Yaitu mencintai kalimat ini dan apa-apa yang menjadi
konsekuensi logisnya, serta
gembira dengan itu semua. Allah l
berfirman : ] َنِمَو ِساَّنلا ْنَم ُذِخَّتَّي ْنِم ِنْوُد ِهللا ًاداَدْنأ ْمُهَنْوُّبِحُي ِّبُحَك ِهللا َنْيِذَّلاَو اوُنَماَء ُّدَشأ ًاّبُح ِهلل [ “Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah”. (QS. 2: 165) Dan Rasulullah n bersabda : ((Ada tiga hal yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan
merasakan manisnya iman, yaitu :
hendaknya Allah dan Rasul-Nya
lebih dicintainya daripada selain
keduanya, dan hendaknya ia
mencintai seseorang karena Allah, dan hendaknya ia benci
untuk kembali kepada kekufuran
setelah Allah menyelamatkannya
darinya, sebagaimana ia benci
dimasukkan ke dalam neraka)).
(Muttafaqun `alaih) 5. ASH SHIDQU (KEJUJURAN) : Yang menafikan dusta, yang
menghalangi nifak. Allah l
berfirman: ( ْدَقَلَو اَّنَتَف َنيِذَّلا نِم ْمِهِلْبَق َّنَمَلْعَيَلَف ُهللا َنيِذَّلا اوُقَدَص َّنَمَلْعَيَلَو َنيِبِذاَكْلا ) “Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS.29:3) Allah l berfirman: ( يِذَّلاَو َءآَج ِقْدِّصلاِب َقَّدَصَو ِهِب َكِئَلْوأ ُمُه َنوُقَّتُمْلا ) “Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya,mereka itulah orang-orang bertakwa”. (QS. 39 : 33) Rasulullah n bersabda: ((Barangsiapa mati dan dia
bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah, dan Muhammad
utusan Allah dengan penuh
kejujuran dari hatinya, maka ia
masuk surga.)) (HR. Ahmad) 3. AL INQIYADU LIHUQUQIHA (TUNDUK DAN PATUH
TERHADAP HAK-HAKNYA) : Yaitu berupa amalan-amalan
wajib yang ikhlas karena Allah
dan mencari keridhaan-Nya. Allah
l berfirman: ( اوُبْيِنأَو ىَلإ ْمُكِّبَر اوُمِلْسأَو ُهَل ْنِم ِلْبَق ْنأ ُمُكَيِتأَي ُباَذَعَلا َّمُث َال َنْوُرَصْنُت ) “Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah
kepada-Nya sebelum datang
azab kepadamu kemudian kamu
tidak dapat ditolong (lagi). (QS.
39 : 54) Allah l berfirman: ( ْنَمَو ْمِلْسُي ُهَهْجَو ىَلإ ِهللا َوُهَو ٌنِسْحُم ِدَقَف َكَسْمَتْسا ِةَوْرُعْلاِب ىَقْثُوْلا ) “Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh.” (QS. 31 : 22) 4. AL QOBUL (MENERIMA) : Lawan daripada menolak … dimana kadang-kadang
diucapkan oleh orang yang sudah
mengetahuinya, namun tetap
menolak dan tidak menerimanya
dari orang yang menyeru
kepadanya disebabkan oleh fanatisme dan kesombongan. Allah Ta`ala berfirman : ( ْمُهَّنإ اوُناَك اَذإ َلْيِق ْمُهَل َال َهلإ َّالإ ُهللا َنْوُرِبْكَتْسَي ) “Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada
mereka: “Laa Ilaaha Illallah” (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah)
mereka menyombongkan diri.” (QS. 37 : 35) Judul Asli: طورش مالسالا ، طورش ال هلإ الإ هللا ، ضقاونو مالسإلا دادعإ : راد مساقلا Penerjemah: Abdurrauf AR.

Tidak ada komentar: