Powered By Blogger

Rabu, 12 Januari 2011

3 Kemungkinan Terkabulnya Do'a

Sudah bertahun-tahun, si
Muhammad selalu memanjatkan
do’ a. Tak kunjung pula dikabulkan. Lama-kelamaan ia pun lantas
berputus asa. Mungkin ada satu pelajaran yang
si Muhammad belum mengetahuinya
termasuk pula kita. Perlu dipahami
bahwa setiap do’ a yang kita panjatkan— jika memang terpenuhi syarat-syaratnya— niscaya diijabahi. Namun belum tentu yang kita
minta bisa persis seperti itu. Boleh
jadi Allah beri yang lebih baik. Boleh
jadi Allah alihkan ke pilihan lain
karena siapa tahu yang kita minta
bisa mencelakakan diri kita. Barangkali pula Allah berikan persis
sesuai dengan apa yang kita minta.
Ini semua tergantung pada hikmah
Allah Ta’ ala. Contoh gampangnya seperti
seorang dokter. Ia mendapati
pasien yang sakit dan ingin diobati.
Si pasien mengeluhkan penyakitnya
seperti ini dan seperti ini. Lantas
dokter pun memberikan ia resep obat. Boleh jadi yang ia beri adalah
yang persis yang diminta oleh si
pasien. Boleh jadi pula dokter beri
resep yang lebih baik, lebih dari
yang si pasien kira. Boleh jadi pula
si dokter memberi resep obat yang lain, tidak seperti yang si
pasien minta, namun dokter
tersebut tahu mana yang terbaik.
Demikianlah permisalan terkabulnya
do’ a. Dalam sebuah hadits disebutkan,
« ام ْنِم ٍمِلْسُم وُعْدَي ٍةَوْعَدِب َسْيَل اَهيِف ٌمْثِإ َالَو ُةَعيِطَق ٍمِحَر َّالِإ ُهاَطْعَأ ُهَّللا اَهِب ىَدْحِإ ٍثَالَث اَّمِإ ْنَأ َلَّجَعُت ُهَل ُهُتَوْعَد اَّمِإَو ْنَأ اَهَرِخَّدَي ُهَل ىِف ِةَرِخآلا اَّمِإَو ُْنَأ َفِرْصَي ُهْنَع َنِم ِءوُّسلا اَهَلْثِم « . اوُلاَق ًاذِإ ُرِثْكُن . َلاَق » ُهَّللا ُرَثْكَأ » “Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’ a pada Allah selama tidak mengandung dosa
dan memutuskan silaturahmi
(antar kerabat, pen) melainkan
Allah akan beri padanya tiga hal:
[1] Allah akan segera mengabulkan
do’ anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat
kelak, dan [3] Allah akan
menghindarkan darinya kejelekan
yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’ a.” Nabi shallallahu ‘ alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do'a-
do'a kalian.” (HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa'id; derajat hasan) Ingatlah bahwa Allah Ta’ ala memang Maha Mengijabahi setiap
do’ a. Allah Ta’ ala berfirman,
يِنوُعْدا ْبِجَتْسَأ ْمُكَل
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Al Mu'min: 60). Boleh jadi Allah
mengabulkan do’ a tersebut sebagaimana yang diminta. Boleh
jadi Allah ganti dengan yang lebih
baik. Boleh jadi pula Allah ganti
dengan yang lain karena yang kita
minta barangkali tidak baik untuk
kita. ىَسَعَو ْنَأ اوُهَرْكَت اًئْيَش َوُهَو ٌرْيَخ ْمُكَل
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu.” (QS. Al Baqarah: 216) Jika setiap orang memahami hal ini,
maka tentu ia akan terus banyak
berdo’ a dan banyak memohon pada Allah. Karena setiap do’ a yang dipanjatkan pasti
bermanfaat. Segala sesuatu yang
Allah karuniakan, itulah yang
terbaik. Janganlah berputus asa! Don’ t give up! Sumber tulisan: http://
rumaysho.com/belajar-islam/
manajemen-qolbu/3211-3-
kemungkinan-terkabulnya-doa.html

Tidak ada komentar: